“Ketahuilah bahwa ummatislam sepakat bahwa mencintai Allah dan rasulnya adalah kewajiban.”(Imam Ghazali)
Allah berfirman; Katakanlah “Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kau usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumnah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari pada Allah dan rasul-nya dan (dari) berjihad dijalan-Nya maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusannya.” Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik. (QS. At-Taubah: 24)
Imam ghazali berkata; “Ketahuilah bahwa ummat islam sepkat bahwa mencintai Allah dan Rasulnya adalah kewajiban.”Syaikh Sa’dy berkata; Ayat-ayat yang mulia ini adalah dalil paling agung menunjukkan wajibnya mencintai Allah dan Rasul-Nya, dari pada mendahulukannya atas kecintaan segala sesuatu. Juga menunjukkan ancaman keras dan kebencian sangat atas orang yang lebih mencintai salah satu dariyang telah disebutkan dari pada Allah, rasul-nya, dan jihad di jalan-nya.”
Imam ghazali berkata; “Ketahuilah bahwa ummat islam sepkat bahwa mencintai Allah dan Rasulnya adalah kewajiban.”Syaikh Sa’dy berkata; Ayat-ayat yang mulia ini adalah dalil paling agung menunjukkan wajibnya mencintai Allah dan Rasul-Nya, dari pada mendahulukannya atas kecintaan segala sesuatu. Juga menunjukkan ancaman keras dan kebencian sangat atas orang yang lebih mencintai salah satu dariyang telah disebutkan dari pada Allah, rasul-nya, dan jihad di jalan-nya.”
Cinta allah dan Rasul-Nya adalah bagiandari iman, allah berfirman; “Orang yang yang beriman lebih kuat cintanya kepada allah.'' (Al-Baqarah 165). Dan anas bin malik dari nabi shallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “tidak (sempurna,) iman salah seorang kalian sehingga allah dan rasulnya lebih dia cintai dari pada selainnya, dan hinga ia dilempar ke neraka lebih disukainya dari pada kembali kepada kekufuran seteh allah menyelamatkannya. Dan tidak (sempurna) iman salah seorang kalian sehigga saya (Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam) lebih dicintainya dari pada anaknya, orang tuanya atau manusia semuanya”. (HR. Ahmad).
Cinta kepada Allah dan Rasulnya adalah bekal untuk keselamatan hari kiamat. Dari Anas ia berkata : sesseorang mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alahi wasalam lalu bertanya: Wahai rasulullah, kapankah kiamat terjadi?
Lalu nabi shallallahu ‘alaihi wasalam berdiri untuk shalat, seusai shalat Rasulullah shallallahu ‘alahi wasalam bertanya: “mana si penanya tentang hari kiamat tadi?”
Orang itu menjawab: saya wahai Rasulullah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasalam bertanya: “apa yang telah kau persiapkan untuknya?”
Orang itu menjawab: aku tidak menyiapkan sekian banyak shalat dan puasa untuknya, hanya saja aku mencintai Allah dan Rasul-Nya.
Rasulullah shallallahu ‘alahi wasalam bersabda: “Seseorang bensama orang yang ia cintai dan engkau bersamaorang yang kau cintai.” Aku tidak mengetahui kebahagian kaum muslimin setelah islam seperti kegembiraan mereka karena hal ini. (HR. Tirmidzi)
Bagaimana Menumbuhkan Rasa Cinta
Cinta adalah perasaan yang tidak terdapat dalam kendali manusia, jadi bagaimana kita diperintah untuk melakukan perbuatan yang tidak mampu kita kuasai ini? Ketahuilah bahwa mencintai Allah dan Rasul-Nya adalah wajib, akan tetapi cinta bukanlah sesuatu yang bisa dipaksakan. Jadi, wajib bagi orang yang dihatinya tidak terdapat cinta di dalam hatinya untuk rnengetahui hal-hal yang menyebabkan tumbuhnya cinta. Dan wajib untuk tidak menampakkan rasa ketidak cintanya dalam bentuk ucapan maupun perbuatan. Adapun perkara yang rnenyebabkan tumbuhnya cinta, maka ada tiga perkara :
(1) keindahan bentuk dzat yang dicinta
(2) keindahan sifat dan perbuatannya
(3) kebaikan yang diberikan oleh yang dicinta
Tiga-tiganya ini terdapat pada Allah dan Rasul-Nya. Keindahan dzat Allah tidak diragukan lagi, apalagi bagi para ‘arifinyang telah dibukakan baginya hijab.Bahkan di surga, tidak ada kenikmatan yang melebihi dari memandang pada wajah Allah. “Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada han itu berseri-seri. Kepada tuhannyalah mereka melihat”. (Al-Qiyainah: 22- 23).
Begitu juga keindahan ciptaan rasul saw, tidak ada makhluk yang lebih sempurna dari ia. Adapun keindahan sifat Allah , maka lihatlah pada keagungan penciptaan langit bumi, bergilirnya siang dan malam, lihatlah pada kesernpumaan ciptaannya besar atau kecilnya, lihatlah pada pengetahuannya yang tidak terbatas serta kebijaksanaannya yang luas. Maka, ialah Allah tuhan yang Esa, yang menciptakan dan mengatur alam semesta, tidak mempunyai anak dan tidak diperanakkan, tidak ada yang setara, semisal dan serupa dengannya dan ia maha mendengar lagi maha melihat. “Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan dia, dan dia-lah yang maha mendengar dan melihat.“(QS. As-syuro: 11).
Begitu juga keindahan ciptaan rasul saw, tidak ada makhluk yang lebih sempurna dari ia. Adapun keindahan sifat Allah , maka lihatlah pada keagungan penciptaan langit bumi, bergilirnya siang dan malam, lihatlah pada kesernpumaan ciptaannya besar atau kecilnya, lihatlah pada pengetahuannya yang tidak terbatas serta kebijaksanaannya yang luas. Maka, ialah Allah tuhan yang Esa, yang menciptakan dan mengatur alam semesta, tidak mempunyai anak dan tidak diperanakkan, tidak ada yang setara, semisal dan serupa dengannya dan ia maha mendengar lagi maha melihat. “Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan dia, dan dia-lah yang maha mendengar dan melihat.“(QS. As-syuro: 11).
Ialah yang maha sempurna, suci darisegala kekurangan dan kecelakaan, zaman tidak berlalu padanya dan ia tidak dapat diliputi oleh tempat. Dialah awal tanpa permulaan, yang akhir tanpa ujung. “Dialah yang awal dan yang akhir yang zhahir dan yang bathin [1452]. Dan dia maha mengetahui segala sesuatu.’’ (Qs. Al- Hadid: 3). Allah lah yang mengetahui segala sesuatu, entah yang ada, yang tidak ada, atau yang akan ada, entah yang mungkin atau yang tidak mungkin. Miliknya lah langit dan bumi beserta segala isinya, dan ia berkuasa atas segala sesuatu. Ia maha pemurah lagi maha penyayang, ia maha kuasa lagi maha perkasa.
Pada diri Rasul SAW, maka lihatlah pada sifat welas asihnya kepada ummatnya, “Sungguh telah datang kepadamu seorang rasul dan kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.” (QS. At-Taubah: 128). Keadilan dan ketaqwaannya, kejujurannya, kebijaksanaanya, kecerdasan dan keberaniannya, dan segenap kesempurnaan akhlaknya. Allah berfirman; “Sesungguhnya engkau (muhammad) benar-benar di atas budi pekerti yang luhur’' (QS. Al-Qalam: 4).
Dari Sa ‘ad bin Hisyam bin ‘Amir, dia berkata: “Aku bertanya kepada ‘Aisyah radhiallahu ‘anha: “Wahai ummul mu’minin, kabarkan kepada saya tentang akhlaq Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.”
Beliau menjawab: “apakah engkau membaca Al-Quran?” Aku menjawab: “tentu.
Dia berkata: “sesungguhnya akhlaq Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah Al-Quran.” (HR. Al Hakim).
Adapun kebaikan yang Allah berikan kepada kita adalah berupa segala kenikmatan yang ia berikan kepada kita. Maka, ingatlah satu persatu nikmat yang ia berikan kepada manusia secara umum berupa rizqi yang datang dan langit, daratan maupun lautan.
Dan ibnu abbas ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Cintailah allah atas apa yang kalian makan dan nikrnat-nikmat-nya, dan cintailah aku karena cinta kalian kepada allah, dan clntailah ahlul baitku karena cinta kalian kepadaku.’’ (HR. At-Tirmidzi)
Nikmat mata yang melihat, kuping yang mendengar, lidah yang merasa dan lain sebagianya. Serta yang paling agung yakni nikmat iman dan islam, itu karena Allah memberikan rizqi kepada semua, namun memberikan iman hanya pada yang ia cintai saja. Dari Abdullah bin Mas’ud ra. Rasul SAW bersabda; “Sesungguhnya Allah membagi akhlak kalian sebagaimana membagi rizki, dan sesungguhnya Allah azza wa jalla memberikan dunia kepada orang yang dia cinta, dan tidak dia cinta, tetapi dia tidak mengaruniai iman kecuali kepada orang yang dia cinta.’’ (HR. Al-Hakim).
Sedang kebaikan Rasul saw adalah perjuangannya yang tanpa pamrih dan penuh pengorbanan dalam menyampaikan ajaran islam, sehingga kita dapat merasakan nikmat iman dan islam. Semua ini dapat dilakukan dengan senantiasa membaca dan memahami Al-Quran, mempelajari kitab-kitab hadits dan sirah nabi Muhammad SAW.*Penulis adalah Alumni Ma ‘Had Ribath Tarim, Yaman
Editor & Kolektor Masterkimskunjungi www.mastertrick-s.blogspot.com untuk mencari referensi lainnya terimakasih.!
Upss tinggalkan komentar atau isi buku tamu dulu ya?
Untuk e-book format Microsoft word
Untuk e-book format Microsoft word
0 comments:
Post a Comment